Penelitian
terbaru dari para ahli di Institut Nasional AS untuk kecanduan narkoba (
NIDA ) menyebutkan bahwa salah satu jenis narkoba, yakni shabu
mempengaruhi produksi senyawa dopamine dalam otak. Dopamin adalah senyawa
kimia yang berfungsi untuk
menghantarkan pesan di dalam otak. Fungsinya berkaitan erat dengan munculnya perasaan bahagia, pengendalian gerak motorik dan gerak otot. Penelitian menggunakan tomografi emisi positron ( PET ) oleh Dr.Nora Volkow dari laboratorium nasional Brookhaven di New York, menunjukkan perbedaan besar pecandu dan bukan pecandu shabu.
menghantarkan pesan di dalam otak. Fungsinya berkaitan erat dengan munculnya perasaan bahagia, pengendalian gerak motorik dan gerak otot. Penelitian menggunakan tomografi emisi positron ( PET ) oleh Dr.Nora Volkow dari laboratorium nasional Brookhaven di New York, menunjukkan perbedaan besar pecandu dan bukan pecandu shabu.
Volume
dopamine di kawasan otak para pecandu shabu ternyata 24 % lebih rendah
di banding pada otak bukan pecandu. Dampaknya sangat jelas terlihat,
berupa kemunduran kemampuan memori,kemampuan pengendalian gerak motorik ,
serta kemampuan berbicara para pecandu. Tingginya metobolisme glukosa
di otak pecandu,menunujukkan terjadinya peradangan pada bagian otak
pecandu shabu.
Efek pemakaian shabu adalah perasaan gembira berlebihan dan seolah – olah tidak pernah kekurangan energi. Shabu mempengaruhi langsung sistem saraf pusat, dan pengaruhnya dapat bertahan sampai 24 jam. Setelah pengaruhnya habis,penggunanya bisa tiba – tiba merasa kosong,kehabisan energi,dan mengalami depresi berat.
Selain itu, efek eforia ( perasaan gembira berlebih ) dan paranoia ( suka berkhayal ) yang menyertainya tidak jarang menyebabkan penggunanya celaka. Banyak yang tidak mampu lagi mengendalikan diri setelah mamakai shabu. Kerusakan otak yang menetap akibat pemakaian jangka panjang, terjadi akibat degenerasi system saraf pusat. Akibatnya banyak pecandu yang mengalami penyakit gangguan daya ingat ,motorik,dan bicara.
Kombinasi
Flower Formula berperan sebagai Obat Narkoba untuk
pengobatan kecanduan narkoba. Obat Narkoba ini tidak hanya bekerja untuk
mengobati sistem kelenjar syaraf namun obat narkoba ini juga bekerja
untuk mengobati organ tubuh. Obat Narkoba ini merupakan hasil penemuan
Prof.Dr.Diana Mossop dari Inggris. Obat Narkoba ini sebaiknya digunakan selama
minimal 12 bulan pengobatan untuk pemulihan sistem syaraf dan organ tubuh. Pada
bulan pertama dan kedua, Obat Narkoba ini bekerja dengan mengeluarkan
racun-racun yang mengendap pada batang otak dan organ ; pada bulan ketiga dan keempat, Obat
Narkoba ini bekerja dengan memperbaiki sel-sel yang mengalami kerusakan.
Catatan Penting :
Obat ini dapat digunakan tanpa sepengetahuan
pecandu/pemakai dengan cara memasukkan tiap-tiap tablet dari
masing-masing botol ke dalam air minum si pecandu/pemakai narkoba
seperti air putih,susu,teh, kopi dan lain-lain lalu biarkan
tablet-tablet tersebut selama minimal satu menit dalam air minum
tersebut (Tujuannya : agar energi saripati bunga terserap sempurna ke
dalam air minum tersebut) , kemudian buang tablet-tablet tersebut dengan
sendok plastik (tablet-tablet yang sudah dimasukkan ke dalam air selama
minimal satu menit dan dibuang tidak lagi mengandung energi karena
energinya telah terserap ke dalam air). Minuman yang telah mengandung
energi saripati bunga tersebut boleh langsung diminum oleh si pecandu
atau boleh juga disimpan terlebih dahulu ke dalam tempat-tempat yang
jauh dari elektronik aktif (jangan simpan dalam kulkas karena ada aliran
listrik)
bagaimana kalau penyakit itu tidak hilang juga.?
BalasHapusbagaimana cara mendapatkan obat tersebut . apa di semua tempat praktek ada obat itu .
BalasHapuslw masih k'canduan gimana,,,,
BalasHapusdan dimana gw hruzz cari obat ....