Rabu, 22 Juni 2011

Kematian Akibat Methadone

Menurut penelitian yang dilakukan oleh National Centre for Health Statistic, terjadi peningkatan angka kematian karena methadone menjadi 3849 kasus jika dibandingkan 790 angka kematian pada tahun 1999. Sekitar 82% dari kematian tadi disebabkan karena penggunaan kombinasi dengan obat lain terutama golongan benzodiazepines.

Toleransi dan dependensi

Sama halnya seperti pengobatan dengan golongan opioid lainnya, toleransi dan dependensi biasanya akan muncul seiring dengan pemberian dosis yang berulang. Toleransi yang disebabkan karena efek fisiologis akan berbeda pada tiap-tiap individu. Toleransi terhadap analgesia biasanya akan muncul pada minggu-minggu pertama penggunaan. Sedangkan hypoventilasi, sedasi dan mual-mual akan terjadi dalam 5-7 hari pertama. Biasanya efek ini akan hilang seiring dengan berjalannya waktu dan akan dipercepat dengan banyak mengkonsumsi makanan berserat atau suplemen makanan berserat.

Withdrawal (Sakau)
Gejala sakau karena methadone diantaranya :

· Lakrimasi berlebih pada kelenjar airmata dan hidung
· Bersin-bersin
· Mual muntah
· Demam
· Kedinginan
· Tremor
· Takikardi (peningkatan denyut jantung)
· Nyeri dan sakit pada seluruh badan (terutama pada persendian)
Gejala sakau ini mungkin akan lebih ringan dibandingkan dengan golongan morfin atau heroin lainnya pada dosis yang sama namun secara signifikan akan berlangsung lebih lama. Gejala putus obat atau sakau karena methadone bisa berlangsung selama beberapa minggu atau lebih (bandingkan dengan golongan opioid yang hanya 5-7 hari). Oleh karenanya akan sulit untukmelakukan detoksifikasi dengan methadone karena untuk memperoleh keadaan yang opiod free embutuhkan waktu yang lama dan biasanya akan menimbulkan masalah kesehatan baru bagi pasien progam rumatan. Seandainya pasien rumatan methadone ingin melakukan detoksifikasi maka dianjurkan untuk switch terapi ke buphrenorfin di mana buprenorphine mempunyai efek samping putus obat yang jauh lebih ringan. Secara umum, methadone adalah subtansi yang sangat ideal untuk rumatan tetapi tidak ideal untuk detoksifikasi.

Kombinasi Home Formula (HF) berperan sebagai Obat Narkoba untuk pengobatan kecanduan narkoba. Obat Narkoba ini tidak hanya bekerja untuk mengobati sistem kelenjar syaraf namun obat narkoba ini juga bekerja untuk mengobati organ tubuh. Obat Narkoba ini merupakan hasil penemuan Prof.Dr.Diana Mossop dari Inggris. Obat Narkoba ini sebaiknya digunakan selama minimal 3 bulan pengobatan untuk pemulihan sistem syaraf dan organ tubuh. Pada bulan pertama dan kedua, Obat Narkoba ini bekerja dengan mengeluarkan racun-racun yang mengendap pada batang otak dan organ ; pada bulan ketiga, Obat Narkoba ini bekerja dengan memperbaiki sel-sel yang mengalami kerusakan.  

  • Home Formula 1 adalah obat narkoba yang  bekerja pada sisitem Saraf Pusat
  • Home Formula 2 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem kelenjar Pineal dan Pituitri dalam otak
  • Home Formula 4 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem kelenjar Hipotalamus dalam otak
  • Home Formula 5 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem kelenjar Limbic dalam otak
  • Home Formula 8 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem Medulla Oblongata pada batang otak
  • Home Formula 9 adalah obat narkoba yang  bekerja pada sistem Kelenjar Tiroid  pada leher
  • Home Formula 10 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem Organ Paru untuk pernafasan
  • Home Formula 13 adalah obat narkoba yang  bekerja pada Kelenjar Anak Ginjal untuk mengontrol hormon Adrenalin
  • Home Formula 18 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem sirkulasi darah baik pada pembuluh arteri maupun pembuluh vena

Tidak ada komentar:

Posting Komentar