Menurut penelitian yang dilakukan oleh
National Centre for Health Statistic, terjadi peningkatan angka kematian karena
methadone menjadi 3849 kasus jika dibandingkan 790 angka kematian pada tahun
1999. Sekitar 82% dari kematian tadi disebabkan karena penggunaan kombinasi
dengan obat lain terutama golongan benzodiazepines.
Toleransi dan dependensi
Sama halnya seperti pengobatan dengan
golongan opioid lainnya, toleransi dan dependensi biasanya akan muncul seiring
dengan pemberian dosis yang berulang. Toleransi yang disebabkan karena efek
fisiologis akan berbeda pada tiap-tiap individu. Toleransi terhadap analgesia
biasanya akan muncul pada minggu-minggu pertama penggunaan. Sedangkan
hypoventilasi, sedasi dan mual-mual akan terjadi dalam 5-7 hari pertama.
Biasanya efek ini akan hilang seiring dengan berjalannya waktu dan akan
dipercepat dengan banyak mengkonsumsi makanan berserat atau suplemen makanan
berserat.
Withdrawal (Sakau)
Gejala sakau karena methadone
diantaranya :
· Lakrimasi berlebih pada kelenjar
airmata dan hidung
· Bersin-bersin
· Mual muntah
· Demam
· Kedinginan
· Tremor
· Takikardi (peningkatan denyut jantung)
· Nyeri dan sakit pada seluruh badan
(terutama pada persendian)
Gejala sakau ini mungkin akan lebih ringan
dibandingkan dengan golongan morfin atau heroin lainnya pada dosis yang sama
namun secara signifikan akan berlangsung lebih lama. Gejala putus obat atau
sakau karena methadone bisa berlangsung selama beberapa minggu atau lebih
(bandingkan dengan golongan opioid yang hanya 5-7 hari). Oleh karenanya akan
sulit untukmelakukan detoksifikasi dengan methadone karena untuk memperoleh
keadaan yang opiod free embutuhkan waktu yang lama dan biasanya akan
menimbulkan masalah kesehatan baru bagi pasien progam rumatan. Seandainya
pasien rumatan methadone ingin melakukan detoksifikasi maka dianjurkan untuk
switch terapi ke buphrenorfin di mana buprenorphine mempunyai efek samping
putus obat yang jauh lebih ringan. Secara umum, methadone adalah subtansi yang
sangat ideal untuk rumatan tetapi tidak ideal untuk detoksifikasi.
Kombinasi
Home Formula (HF) berperan sebagai Obat Narkoba untuk
pengobatan kecanduan narkoba. Obat Narkoba ini tidak hanya bekerja untuk
mengobati sistem kelenjar syaraf namun obat narkoba ini juga bekerja
untuk mengobati organ tubuh. Obat Narkoba ini merupakan hasil penemuan
Prof.Dr.Diana Mossop dari Inggris. Obat Narkoba ini sebaiknya digunakan selama
minimal 3 bulan pengobatan untuk pemulihan sistem syaraf dan organ tubuh. Pada
bulan pertama dan kedua, Obat Narkoba ini bekerja dengan mengeluarkan
racun-racun yang mengendap pada batang otak dan organ ; pada bulan ketiga, Obat
Narkoba ini bekerja dengan memperbaiki sel-sel yang mengalami kerusakan.
- Home Formula 1 adalah obat narkoba yang bekerja pada sisitem Saraf Pusat
- Home Formula 2 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem kelenjar Pineal dan Pituitri dalam otak
- Home Formula 4 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem kelenjar Hipotalamus dalam otak
- Home Formula 5 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem kelenjar Limbic dalam otak
- Home Formula 8 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem Medulla Oblongata pada batang otak
- Home Formula 9 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem Kelenjar Tiroid pada leher
- Home Formula 10 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem Organ Paru untuk pernafasan
- Home Formula 13 adalah obat narkoba yang bekerja pada Kelenjar Anak Ginjal untuk mengontrol hormon Adrenalin
- Home Formula 18 adalah obat narkoba yang bekerja pada sistem sirkulasi darah baik pada pembuluh arteri maupun pembuluh vena
Tidak ada komentar:
Posting Komentar